RESENSI NOVEL ALL YOU CAN EAT
Judul novel : All You Can Eat
Penulis :
Christian Simamora
Penerbit : GagasMedia ISBN : 978 – 979 – 780 – 643 –
9 Cetakan Pertama, 2013
Tebal : 460 Halaman
Sinopsis
: Jandro tidak mengira bahwa Sarah, cinta pertamanya saat SMP
dulu kini tidur satu atap dengannya di sini..di vila keluarganya di Ubud.
Keluarga Vimana (keluarganya Jandro) adalah orang kaya dan berada yang memiliki
bisnis perhotelan terkenal di dunia. Jandro saat ini menjadi ujung tombak usaha
keluarganya itu. Jandro yang sedang berusaha melupakan Nuna, mantan kekasih
yang lebih memilih tunangan yang di pilihkan oleh orangtuanya itu mulai
merasakan adanya ketertarikannya kembali pada sahabat kakaknya itu. Meskipun
interaksi antara mereka tidak seintens sepasang anak manusia yang sedang
pendekatan, namun Jandro pun menangkap sinyal-sinyal ketertarikan dari Sarah.
Pada awalnya Sarah hanya mengagumi
Jandro karena ia adalah pria yang jago memasak, senang berolahraga, dan
memiliki badan atletis.
Tanpa di sadari, Sarah sebenarnya
mengirimkan sinyal ketertarikan pada Jandro, yang kemudian di artikan oleh
Jandro sebagai lampu hijau untuknya. Jandro menyatakan perasaannya untuk ke dua
kalinya pertama saat mereka smp dulu. Sarah menolak Jandro (untuk ke dua
kalinya juga). Dan memilih untuk memulai hubungannya dengan Irvan, lelaki asing
yang di temuinya di kafe beberapa waktu lalu. Jandro pun kembali menjalin
hubungan dengan Nuna setelah tahu bahwa Nuna telah membatalkan pertunangannya.
Nuna menyadari bahwa perasaan Jandro tak lagi sama untuknya. Nuna masih melihat
Sarah pada mata Jandro. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali berpisah.
Sekembalinya mereka ke Jakarta,
sempat kehilangan kontak antara Jandro dan Sarah. Membiarkan luka masing-masing
sembuh, mereka memilih untuk saling diam.
Tak lama setelah pemutaran film
berakhir, Sarah berlari menyusul Jandro menuju parkiran. Meneriakkan namanya
dan menyatakan perasaannya. Penyangkalan kali ini di ucapkan oleh Jandro, namun
Sarah meyakinkannya bahwa kali ini ia akan berjuang. Hingga tanpa di sadari
muncullah Anye memergoki mereka sedang berciuman. Hening.
Unsur
Dan Intrinsik
-
Tema : Cinta Kok Bikin Sedih?
-
Latar Belakang : Villa Ubud Bali ,
Apartement
-
Waktu : Pagi , Siang , Sore , Malam .
-
Suasana : Sedih , Patah hati , Mengharukan
, Menyenangkan , Bahagia.
-
Alur : Maju - Mundur
-
Gaya Bahasa : ceplas – ceplos ,
terkadang memakai bahasa inggris , tetapi tetap bisa di pahami oleh pembaca
karna bahasa yang tidak baku .
-
Pesan Moral : “ Terkadang Orang Yang Tak
Bisa Kamu Lupakan , Adalah Seseorang Yang Tak Pernah Bisa Kamu Miliki “
-
Penokohan :
Sarah : Scrypwriter, single, usia awal 30-an
Jandro : Bisnismen (perhotelan), single, usia sekitar 25-an
Irvan : Bisnismen (majalah), single, usia 30-an
Nuna : Single,usia 24-an, barby girl
Anye : Sahabat Sarah, kakak Jandro
-
Kelebihan
Novel :
Tidak seperti
penulis lain yang menyimpan rapat-rapat ending novel yang ditulisnya,
pengarang novel ini justru dengan tegas menyebutkan bahwa novel ini berakhir
bahagia. Penulis juga mengaku ide cerita novel ini tidak orisinil.
-
Kekurangan
Novel :
Disetiap sela
sela pembicaraan selalu menggunakan bahasa inggris Bahasa yang digunakan
pengarang dalam novel ini memang campur aduk. Mulai dari bahasa Indonesia,
bahasa pergaulan sehari-hari, bahasa Inggris umum, hingga bahasa Inggris slank
, hampir semua tokoh di novel ini mempunyai cara bahasa yang sama sehingga agak
bingung membedakanya. lalu halaman (460) yang terlalu banyak sehingga membuat
pembaca pada awalnya agak malas untuk membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar