DEFINISI ETIKA BISNIS
&
PRINSIP ETIS DALAM BERBISNIS SERTA ETIKA
DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Di
Susun Oleh :
1. Ayu Briliana
2. Fera Hernawati
3. Lany Nurwidyastuti
Kelas : 4EA18
Mata
Kuliah :
Etika Bisnis
Dosen : Bani Zamzami
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
BAB 1
I.
DEFINISI ETIKA BISNIS
·
Definisi etika dan bisnis
Menurut Magnis
Suseno (1987), Etika adalah :
“ sebuah ilmu dan bukan ajaran, yang menurutnya adalah etika dalam
pengertian kedua. Sebagai ilmu yang terutama menitikberatkan refleksi kritis
dan rasional, etika dalam kedua ini mempersoalkan apakah nilai dan norma moral
tertentu harus dilaksanakan dalam konkret tertentu yang dihadapi seseituas
seseorang.”
Sedangkan menurut Urwick dan Hunt, Bisnis adalah :
“segala bentuk perusahaan yang membuat, mendistribusikan, ataupun
menyediakan segala barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh anggota masyarakat
lainnya serta bersedia dan mampu untuk membeli ataupun membayar.
·
Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan
mengenai moral yang benar dan salah. Dalam
menciptakan etika bisnis, ada hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain
adalah :
-
Pengendalian diri
-
Pengembangan tanggung jawab social
perusahaan
-
Menciptakan persaingan yang sehat
-
Mempertahankanjati diri, tidak mudah
terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
-
Menerapkan konsep “pembangunan
berkelanjutan”.
Permasalahan yang dihadapi dalam etika bisnis
pada dasarnya ada tiga jenis masalah, yaitu:
1.
Sistematik, yaitu pertanyaan-pertanyaan
etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem social
lainnya dimana bisnis beroperasi.
2.
Korporasi, yaitu
pertanyaan-pertanyaan dalam perusahaan tertentu yang mencakup mengenai
moralitascaktivitas,kebijakan, praktik, struktur organisasional perusahaan
individu sebagai keseluruhan.
3.
Individu, yaitu masalah ini termasuk
pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan, dan karakter individual.
·
Etika moral, hukum dan
agama
Etika berasal dari bahasa Yunani/Latin
berarti falsafah moral dan merupakan cara hidup yang baik dan bernar dilihat
dari social, budaya dan agama. Walaupun demikian, keduanya juga memiliki
kesamaan, yaitu mempunyai objek yang sama dan mengatur perilaku manusia secara
normatif.
Etika Dalam Filsafat Moral
Etika
moral dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai :
-
Nilai dan norma yang menyangkut
bagaimana manusia harus hidup baik, sebagai manusia.
-
Masalah kehidupan manusia dengan
mendasarkan diri pada nilai dan norma moral yang umum diterima.
Sehingga dalam praktik sehari-hari, dalam
melakukan bisnis bagi pelaku bisnis harus mengetahui norma-norma yang berlaku
dimana kegiatan tersebut dilakukan.
norma umum adalah semua aturan yang bersifat umum
atau universal. Pada norma umum meliputi :
a.
Norma sopan santun
b.
Norma hukum
c.
Norma moral
·
Klasifikasi Etika
A.
Etika Deskriptif, yaitu etika dimana
objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku manusia dalam mengejar tujuan
hidupnya dengan adanya nilai dan pola perilaku manusia tercermin pada situasi
dan kondisi yang telah membudaya di masyarakat secara turun-temurun.
B.
Etika Normatif, yaitu sikap dan
perilaku masyarakat sesuai dengan norma dan moralitas yang ideal. Adanya
tuntutan yang menjadi acuan bagi masyarakat umum dalam menjalankan kehidupannya.
C.
Etika Deontologi, yaitu etika yang
dilaksanakan dengan dorongan oleh kewajiban untuk berbuat baik terhadap orang
lain.
D.
Etika Teologi, yaitu etika yang
diukur dari adanya tujuan yang dicapai oleh para pelaku kegiatan. Aktivitas
akan dinilai baik jika bertujuan baik.
E.
Etika Relatifisme, etika yang
dipergunakan dimana mengandung perbedaan kepentingan antar kelompok universal
atau global.
·
Konsepsi Etika
Konsep
etika bisnis tercermin pada Corporate Culture (budaya perusahaan). Menurut
Kotler (1997) budaya perusahaan merupakan karakter suatu perusahaan yang
mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan, dan norma bersama yang dianut oleh
jajaran perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari cara karyawan berpakaian,
berbicara, melayani tamu dan pengaturan kantor.
BAB 2
II.
PRINSIP
ETIS DALAM BERBISNIS SERTA ETIKA & LINGKUNGAN PERUSAHAAN
·
Prinsip Otonomi
Prinsip
Otonomi, adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan.
·
Prinsip Kejujuran
Terdapat
tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secarabjelas bahwa bisnis
tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas
kejujuran. Pertama, jujur dalam
pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan
harga yang sebanding. Ketiga, jujur
dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
·
Prinsip Keadilan
Menuntut
aga setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan
sesuai criteria yang rasional objektif, serta dapat dipertanggungjawabkan.
·
Hormat Pada Diri Sendiri
Prinsip
hormat pada diri sendiri dalam etika bisnis merupakan prinsip tindakan yang
dampaknya berpulang kembali kepada bisnis itu sendiri. Jika bisnis memberikan kontribusi yang
menyenangkan bagi masyarakat, tentu masyarakat akan memberikan respon yang baik.
Sebaliknya jika bisnis memberikan image yang tidak baik maka masyarakatpun juga
akan memberikan respon yang tidak baik terhadap bisnis tersebut.
·
Hak dan Kewajiban
Hak
merupakan pengakuan yang dibuat oleh orang atau sekelompok orang terhadap orang
atau kelompok orang lain.
Setiap
kewajiban seseorang berkaitan dengan hak orang lain. Kewajiban sempurna artinya
kewajiban didasarkan atas keadilan, selalu berkaitan dengan hak orang lain.
Sedangkan kewajiban tidak sempurna, tidak terkait dengan hak orang lain tetapi
bisa didasarkan atau kemurahan hati atau
niat berbuat baik.
·
Teori Etika Lingkungan
Ada
beberapa teori te ntang pandangan manusia terhadap lingkungan hidup, yaitu :
1.
Antroposentrisme
-
Menempatkan manusia sebagai pusat,
semuanya demi kepentingan manusia. Teori ini juga disebut Human Centered Ethics
-
Alam sebagai objek dan alat untuk
pencapaian tujuan manusia
-
Alam dianggap penting jika
menguntungkan manusia akan tetap dipelihara, namun jika tidak penting dan demi
kepentingan manusia, alam bisa dihancurkan.
2.
Biosentrisme
-
Teori ini bertentangan dengan
Antroposentrisme
-
Mendasari moralitas pada keluhuran
kehidupan kepada semua mahluk hidup, tidak hanya manusia.
-
Semua kehidupan sama pentingnya,
sehingga manusia harus menghargai lingkungan hidup dengan sebagik-baiknya.
-
Biosentralisme disebut juga
intermediate environmental ethics.
3.
Ekosentrisme
-
Teori ini merupakan lanjutan dari
Biosentrisme.
-
Pandangan ini didasari oleh pemahaman
ekologis.
-
Untuk itu semua mahluk hidup dan
benda-benda saling tergantung dan mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
-
Ekosentrisme juga disebut deep
environmental ethics.
·
Prinsip Etika di
Lingkungan Hidup
Ada 9 prinsip etika
dilingkungan hidup, yaitu sebagai berikut :
1.
Prinsip sikap hormat terhadap lingkungan alam (Respect For
Nature)
2.
Prinsip tanggung jawab (Moral Responsibility For Nature)
3.
Prinsip solisaritas kosmis (Cosmic Solidarity)
4.
Prinsip kasih saying dan kepedulian terhadap alam (Caring For
Nature)
5.
Prinsip tidak merugikan (No Harm)
6.
Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam
7.
Prinsip keadilan
8.
Prinsip demokrasi
9.
Prinsip integrasi moral
Daftar Pustaka
Prof. Dr. Sondang P. Siagian. (1996) . Etika Bisnis.
PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
Agus Arijanto. (2012). Etika Bisnis bagi Pelaku
Bisnis. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Charis Zubair Achmad. (1987). Kuliah Etika. PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Budi Untung. (2012). Hokum dan Etika. CV Andi Offset,
Yogyakarta.
K. Bartens. (1993). Etika. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Ditjenpp.kemenkumham.go.id/hokum-perdata/848-tanggung-jawab-sosial-perusahaan-suatu-kajian-kompherensif.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar